Dalam pertemuan tersebut, Mendikbud meminta Disdik
Kota Bogor untuk segera menyelesaikan permasalahannya hingga tuntas.
Seperti menarik buku dari peredaran, melakukan investigasi terhadap
pemesanan buku yang dilakukan sekolah-sekolah, hingga pihak sekolah yang
melakukan pemesanan.
“Setiap sekolah tidak sama pemesanannya
(buku.red). Berarti kan sekolah yang pesan. Siapa yang pesan? Lacak.
Kenapa pesan ke distributor ini?” tegas Mendikbud kepada jajaran Disdik
Kota Bogor di ruang kerjanya di Gedung A lantai 2 Kemdikbud, Jakarta,
(15/7).
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Fetty
Qondarsyah, mengatakan pihaknya akan segera melakukan tindak lanjut ke
sekolah-sekolah untuk menarik buku tersebut, dan memberikan laporan
secepatnya kepada Mendikbud.
Mendikbud juga meminta Disdik Kota Bogor membuat
pertemuan dengan mengundang orang tua dan pemangku kepentingan lainnya
untuk memberikan penjelasan terkait buku pelajaran itu. “Tidak ada
salahnya kita cari waktu supaya clear. Kita undang orang tuanya, komitenya, guru, dan kepala sekolah,” katanya.
Sebelumnya, buku pelajaran Bahasa Indonesia untuk
anak SD memuat cerita bermuatan pornografi dalam cerita berjudul "Anak
Gembala dan Induk Serigala". Buku tersebut diterbitkan CV Graphia Buana
yang juga berlokasi di Bogor, Jawa Barat.
Sementara terkait Kurikulum 2013, Mendikbud
mengimbau Disdik Kota Bogor untuk mencermati buku bertuliskan “Kurikulum
2013” di sampul depan, yang sudah beredar di pasaran. “Karena
ditemukan, itu buku lama. Hanya sampulnya yang diganti (tulisan)
Kurikulum 2013,” ujar mantan Menkominfo itu.
Ia menegaskan, semua buku yang beredar di pasar
harus mendapat rekomendasi dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan
(Puskurbuk) Kemdikbud. Karena itu Kemdikbud akan mengeluarkan surat
edaran untuk dinas pendidikan kabupaten/kota di seluruh Indonesia supaya
mewaspadai buku-buku yang beredar.
Sumber : kemdiknas.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar